itulah Cinta
Apakah telapak tangan kamu berkeringat, hati
kamu deg-degan, suara kamu nyangkut di
dalam tenggorokan kamu? Hal itu bukanlah
cinta, tapi suka.
Tangan kamu tidak dapat berhenti memegang
dan menyentuhnya? Hal itu bukanlah cinta, tapi
birahi.
Apakah kamu bangga dan selalu ingin
memamerkannya kepada semua orang? Hal itu
bukanlah cinta, tapi kamu sedang mujur.
Apakah kamu menginginkannya karena kamu
tahu dia akan selalu disamping kamu? Hal itu
bukanlah cinta, tapi kesepian.
Apakah kamu masih bersama dia karena semua
orang menginginkannya? Hal itu bukanlah cinta,
tapi kesetiaan.
Apakah kamu menerima pernyataan cintanya
karena kamu tidak mau menyakiti hatinya? Hal
itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.
Apakah kamu bersedia untuk memberikan
semua yang kamu sukai deminya? Hal itu
bukanlah cinta, tapi kemurahan hati.
TAPiiiiiiiiiiiiiiii i…….. …..
Apakah kamu masih bersamanya karena
campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang
tidak dapat digambarkan dan sangat
membutakan? Itulah cinta.
Apakah kamu masih menerima kesalahan
mereka, karena hal itu adalah bagian dari
kepribadiannya? Itulah cinta.
Apakah kamu tertarik pada orang lain tapi masih
bersamanya dengan setia? Itulah cinta.
Apakah kamu rela memberikan hati kamu,
kehidupan kamu, dan kematian kamu? Itulah
cinta.
Apakah hati kamu tercabik bila dia sedih? Itulah
cinta.
Apakah kamu menangis untuk kepedihannya
biarpun dia cukup tegar? Itulah cinta.
Apakah matanya melihat hati kamu yang
sesungguhnya, dan menyentuh jiwa kamu
secara dalam sekali sampai terasa nyeri?Itulah
cinta.
Sekarang, kalau kita tahu bahwa cinta itu
menyakitkan dan menyiksa kita sebegitu rupa,
lalu kenapa kita masih juga mencintai?
Mengapa hal ini adalah hal yang kita cari dan
ingini? Semua penyiksaan ini, sebuah kematian
terhadap ego dan kepribadian sendiri?
Mengapa? Semua ini disebabkan oleh…. CINTA
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikkan airmata dan masih peduli
terhadapnya.
Cinta yang sebenernya adalah ketika dia tidak
mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia.
Cinta yang sebenernya adalah ketika dia mulai
mencintai orang lain dan kamu masih bisa
tersenyum dan berkata “aku turut berbahagia
untukmu”.
Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi, kau
mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu
mati, kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
itulah Cinta
13.20 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar